0

Puisi: Tragis

Segala sesuatu yang abadi Akan berubah drastis sesuai yang Ia kehendaki Segala sesuatu yang kau miliki Perlahan akan hilang tanpa kau sadari... Pasti nanti akan kau sadari Alam yang kini kau nikmati Jua milik sang Ilahi Segala sesuatu yang Ia kehendaki Tak bisa kau ambil alih Banyak hal yang belum...

0

Puisi: Katastrofe #2

Butuh berapa banyak membaca untuk memahami satu pertanda? Butuh berapa banyak kecewa untuk bisa kembali tertawa? Butuh berapa banyak duka untuk mampu membuka? Tak sedikit dari kita yang terlalu memaksa untuk bisa, padahal masih terluka. Terlalu memaksa agar terlihat bahagia, padahal masih terpenjara. Terlalu sering melihat, meskipun sendirinya masih butuh...

0

Puisi: Katastrofe #1

Matikah kita? Tidak, kurasa belum. Lantas apa? Tegur sapamu tak lagi terdengar. Hela nafasmu tak lagi terasa. Bentuk wajahmu tak lagi terupa. Pun hatimu tak lagi terbuka, dan hatiku hanya bersisa nestapa. Padahal aku tak pernah melupa. Samakah aku? Apa kau pun merasa? Sejatinya kita terus bersua, namun entah mengapa,...

1

Puisi: Terima Kasih Bonekanya

  Aku berkaca, melihat ke arah lenganku. Nampak bercak biru itu masih terlihat di sana. Lebam yang kudapat saat bermain di taman kecil di seberang sungai. Atau setidaknya, begitu kataku pada Ibu.   Bukan apa-apa, Aku hanya tak ingin Ibu khawatir. Terakhir kali Ibu menangis karena aku, Ayah memarahiku habis-habisan....